Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2)

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2)

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2) – Dari kecil sudah ingin sekali mengunjungi situs-situs sejarah dunia seperti Petra. Mimpinya anak SD yang hanya bisa termangu membaca buku tentang kaum-kaum zaman dahulu dengan kejayaan mereka. (Jangan heran mengapa akhirnya saya jadi mahasiswa Arkeologi. Hehehe.)

Di hari kedua di Yordania akhirnya mimpi saya terwujud. Hari itu, 30 Desember 2018, kami berkesempatan melihat Hejaz Railway, Petra serta makam sahabat Rasulullah SAW yang syahid di perang Mu’tah.

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2) – Hejaz Railway

Perjalanan dari Wadi Rum ke Petra sekitar 2 jam. Kami melewati provinsi Aqabah menuju ke Maan. Jalan turun naik dengan kiri-kanan jalan gurun pasir.

Dalam perjalanan, kami sempat berhenti di dekat jalur kereta api tua Hejaz Railway yang kini sudah tak dipakai lagi.

Mengutip Wikipedia, jalur ini dibangun oleh Kekaisaran Turki Usmani untuk menghubungkan Damaskus (Suriah)-Amman (Yordania) sampai ke Madinah (Arab Saudi). Jalur kereta api ini merupakan bagian dari jalur kereta api yang menghubungkan antara Istanbul-Haifa (Israel).

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2) - Hejaz Railway

Katika Perang Dunia I berlangsung, jalur ini mengalami kerusakan akibat sabotase yang dilakukan agen Inggris yang dikenal sebagai Lawrence of Arabia.

Kejatuhan Turki Usmani yang berlanjut dengan krisis dan kehancuran di sana-sini membuat jalur ini makin tak terawat dan akhirnya tinggal kenangan. Stasiun dan bengkelnya di beberapa negara Arab kini banyak dijadikan museum.

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2) – Petra

Petra, the red rose city, merupakan peninggalan Kaum Nabath. Suku Arab kuna ini merupakan cikal bakal kaum Nabi Saleh AS, yaitu Tsamud. Seperti yang disebutkan dalam Al Quran, kaum ini mahir dalam memahat dinding bukit menjadi pemukiman. Petra atau dalam bahasa Arab Al Batra, merupakan ibukota kaum Nabath. Adapun kota Kaum Tsamud yang Allah hancurkan dengan gempa adalah Al Hijr yang berlokasi di Mada’in Saleh, dekat Madinah, Saudi Arabia.

Uang masuk lokasi yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO ini JD 50. Jadi lebih dari 1 juta rupiah. Ini sudah termasuk ke dalam paket perjalanan umrah. Jadi, sekali lagi tidak perlu pusing bayar ini itu. Hehehe.

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2)

Petra Visitor Center

Bilal membagikan tiket masuk ke rombongan. Lalu kami bisa bergerak menuju Petra dengan berjalan kaki 2 km atau dengan kereta kuda dengan biaya JD 40 pulang-pergi.

Saya dan teman memilih naik kereta kuda yang muat 3 orang termasuk kusirnya. Karena jalannya naik turun dan sama sekali tidak rata, lumayanlah kebanting-banting. Ibu hamil jangan coba-coba ya. Ini videonya.

Setelah melewati Siq alias jalan sempit di antara celah bebatuan dengan kereta kuda, sampailah kami di Bab Al Siq alias gerbang. Persis di depannya ada Al Khazna alias tempat penyimpanan harta atau perbendaharaan. Jalan terus akan menemukan banyak sisa bangunan. Di sini juga ada gereja, makam kerajaan, teateryang berasal dari masa berbeda.

Situs ini sebenarnya sangat luas. Usianya pun sudah mencapai 2000 tahun. Tapi tidak semua bangunan berusia sama. Ada yang dibangun abad ke-1 SM, ada abad ke-5 M.

Petra merupakan gerbang penting perdagangan masa lalu. Sempat dikuasai Romawi hingga akhirnya hancur karena gempa.

Buat yang sudah menonton Transformer pasti tahu beberapa spot menarik di sini. Waktu satu jam yang disediakan sebenarnya sangat kurang. Tapi karena banyak lokasi yang harus dikunjungi hari ini semua harus dimaklumi. Yang penting sampai di Petra!

Di lokasi banyak yang menjual cenderamata lokal. Imut-imut dan lucu banget, tapi menurut Bilal jangan dibeli.

penjual-souvenir-petra-1632663503.jpg

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2)

Penjual souvenir di Petra

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2)

Unta parkir di depan Khaznah

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2)

Sayangnya di sini banyak kotoran kuda, keledai dan unta. Jadi hati-hati melangkah. Pilih pakaian yang tidak menyapu jalan dan simpel. Plus jangan pakai highheel dong booo. Bukan arisan cyyyn. Tapi saya sih kalau ikut arisan tetap pakai sepatu kets. No highheel day deh. Hihihi.

Saya sempat ditraktir Mak Lenita minum lemon mix dengan mint di kafe kecil di lokasi. Enak dan alami. Thank you, Mbakyu J

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2)

Thank you, Mbak Len ‘)

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2) – Makan Siang Di Restoran Al Qantarah

Sekitar jam 12 kami kembali ke bus dan meneruskan perjalanan ke Al Qantarah, sebuah buffet restaurant yang menyajikan makanan Timur Tengah dan Mediterania. Lokasinya tidak jauh, masih di Petra. Tepatnya di Wadi Musa.

Kalau menurut saya, restoran ini recommended banget. Pilihan makanan berat, cuci mulut, salad dan sebagainya melimpah ruah. Sampai bingung. Tidak hanya makanan, tata ruang pun diperhatikan. Yang suka foto pasti senang nongkrong di sini.

Nah, di sini kami bisa menikmati falafel sebanyak kami mau. Falafel ini sejenis makanan khas Timur Tengah yang dibuat dari kacang Arab dan dibentuk seperti bola-bola kecil. Enak banget.

Pengunjung di sini sangat padat dan dari ragam bangsa. Maklum, saat itu musim liburan akhir tahun. Masalahnya hanya tersedia 5 toilet wanita sementara yang antri puluhan. Untuk peak season di akhir tahun pastilah kurang banyak. Hehehe.

Kami menghabiskan sekitar 45 – 60 menit di sini sebelum melanjutkan perjalanan ke Mazar.

Berkunjung K e Yordania (Bagian 2) – Ziarah Ke Makam Syuhada Perang Mu’tah

Kami menuju sebuah area bernama Karak di kota kecil Al Mazar Al Janubi, sekitar 3-4 jam perjalanan dari Petra. Kota dengan hanya memiliki 10 ribu penduduk ini berjarak 120 km dari Amman.

Di sinilah berdiri maqam, masjid sekaligus museum untuk mengenang para syuhada perang Mu’tah. Perang antara pasukan Muslim dan Kekaisaran Romawi Timur ini terjadi pada 629 H M.

Tiga panglima perang menjadi syuhada. Mereka adalah Ja’far bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah serta Abdullah bin Rawahah. Kemenangan pasukan Muslim diraih setelah Khalid bin Walid mengubah siasat. Tercatat sekitar 12 orang dari 3 ribu prajurit muslim mati syahid.

Jadi, ziarah ke makam Ja’far bin Abi Thalib dan Zaid bin Haritsah cukup emosional dan mengharubiru buat saya. Rasanya campur-aduk. Sedih, haru, bangga (akan perjuangan mereka), bahagia bisa sampai di sini dan bertemu mereka meski secara raga mereka telah tiada. Allahummaghfirlahum warhamhum wa’afihim wa’fu ‘anhum.

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2) - Ziarah Ke Makam Syuhada Perang Mu'tah

Hujan! Abaikan muka yang sudah kusut masai itu. Hahaha.

Kami tiba saat Karak didatangi hujan kecil yang awet. Saat itu sudah hampir Maghrib.

Masjidnya besar, megah dan bersih. Makam Ja’far bin Abi Thalib RA serta Zaid bin Haritsah RA berada di dalam satu gedung. Sementara Abdullah bin Rawahah di luar komplek. Sayang kami tidak sempat mengunjungi makam beliau.

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2) – Menginap Di Al Fanar Palace Hotel

Kami kembali setelah maghrib. Sekitar pukul 8 malam kami tiba di Al Fanar Palace Hotel, Amman.

Meletakkan koper di kamar masing-masing. Satu kamar besar dua orang. Semua lengkap. Hanya sayang air minum dan pemanas air tidak disediakan. Hehehe. Nah, ini Dewi, teman sekamar selama umrah plus Aqsa, yang berlanjut ke jalan-jalan selanjutnya. Hihi. Hi, Wi 🙂

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2)

Menginap di Al Fanar Palace Hotel, Amman

Lalu kami makan malam dalam kondisis setengah mengantuk. Makanannya lumayan. Tidak lama, kami segera kembali ke hotel karena harus mengemas pakaian dan perlengkapan untuk menuju Palestina keesokan hari.

Kami diminta hanya membawa satu koper kecil. Sementara koper besar akan dititipkan di sebuah toko souvenir di dekat perbatasan.

Oh iya. Di hotel ini ada toko oleh-oleh yang isinya keren-keren dan harganya relatif murah untuk ukuran Yordania yang serba mahal. Pemiliknya ramah. Saya dan Dewi diberi bonus hadiah lho. Saya pasti ke sini lagi kalau ke Yordania.

Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2)

Gelang dan pembatas buku dengan motif khas Yordania.

Mungkin ada yang bertanya ini hotel bintang berapa? Entahlah. Katanya bintang 4. Kalau buat saya ga penting mau bintang berapa. Yang penting muslim friendly. Ga ditanya ini di hari akhir. Menginapa di hotel bintang 1 atau bahkan hostel saya tidak masalah. Seperti halnya dirawat di rumah sakit tidak harus VIP atau VVIP kecuali ada alasan khusus. Kalau hanya untuk gengsi ah ke laut aja. Plus harus realistis juga. Kebaikan kita yang akan diingat orang, bukan nginap di hotel bintang berapa atau dirawat di ruang apa. Jelas banget kan? Hehehe. Jadi ke mana-mana.

Baiklah. Petualangan menarik menunggu kami selanjutnya di Palestina, Israel dan Yordania lagi. Jadi, banyak tulisan berikutnya akan hadir. Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat 🙂 Love you 3000, guys (Avengers mode on).

Klik di sini untuk tulisan tentang Berkunjung Ke Yordania Bagian 1 dan Bagian 3.

6 thoughts on “Berkunjung Ke Yordania (Bagian 2)

  1. Pingback: Berkunjung Ke Yordania (Bagian 1) – Belajar, Berkarya, Bermanfaat

  2. Pingback: Berkunjung Ke Yordania (Bagian 3) – Belajar, Berkarya, Bermanfaat

  3. Pingback: Berkunjung Ke Yordania (Bagian 1) - HikmahUA

  4. Pingback: Berkunjung Ke Yordania (Bagian 3) - HikmahUA

Leave a comment